Minggu, 22 Februari 2015

BAB 2



BAB 2

PEMBAHASAN

A.   Morfologi tanaman E. milii
Tanaman dari family Euphorbiaceae memiliki batang berduri. Jaringan xylemnya mengeluarkan eksudat putih disebut dengan getah susu (milky sap). Daun E. milii berbentuk oval dengan ukuran bervariasi menurut hibrida dan kultivar. Bunganya kecil berwarna kuning dengan cyathia bewarna warni sebagai hasil dari hibridasi.
Umumnya tanaman ini memiliki bunga sejati yang sempurna dengan organ seksual jantan dan betina yang lengkap. Namun, ada juga yang memilki bunga yang tidak sempurna yang tidak memiliki organ seksual dan bersifat steril, sehingga tidak dapat digunakan untuk perbanyakan generatif. Beberapa kultivar memiliki bunga yang keseluruhannya merupakan bunga yang tidak sempurna. Adapula tanaman yang sebagian bunganya merupakan bunga sempurna dan beberapa kondisi tumbuh bunga yang tidak sempurna. Perakaran E. milii merupakan akar serabut dangkal yang tumbuh menyebar.

B.   KLASIFIKASI Euphorbia milii
Kingdom        : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo               : Malpighiales
Famili             : Euphorbiaceae
Genus             : Euphorbia
Spesies            : E.milii

Nama binomial
Euphorbia milii
Desmoul



C.               Syarat Tumbuh
Euphorbia milii dapat tumbuh pada kisaran temperatur 4-40° Celsius. dihabitat aslinya, tanaman ini tumbuh dilahan terbuka (full sun) dan cukup toleran berada dilokasi sedikit ternaung (part shade location). Namun, tanaman ini relatif tidak tahan jika ditempatkan dalam ruangan. Meskipun toleran terhadap kondisi ternaung, tapi pertumbuhan Euphorbia akan lebih optimal bila ditanam dilahan terbuka. Kondisi ternaung akan memengaruhi pertumbuhan tanaman terutama pertumbuhan tunas aksilar dan pembungaan. Pada kondisi ternaung, kecepatan tumbuh vegetatifnya relatif cepat, tetapi tunas yang terbentuk lebih sedikit dan lemas.
E.milii menyukai mikroklimat yang kering (Rh 70 %) dan membutuhkan media tanam yang lebih lembap dibandingkan dengan jenis euphorbia lainnya. Pada kelembapan rendah,tajuk tanaman dapat tumbuh dengan baik bila disertai dengan penyiraman yang memadai. Sementara itu, kelembapan udara yang terlalu tinggi akan menurunkan aktivitas metabolisme tanaman, sehingga tanaman peka terhadap serangan penyaki. Namun, E. Milii masih bisa ditanam didataran tinggi asal pencahayaannya cukup dan curah hujan rendah.

D.   KHASIAT
E.milii selain digunakan sebagai tanaman hias, juga berkhasiat sebagai obat. Obat yang dibuat dari E.milii diantaranya yaitu:
-Pendarahan rahim
Bunga sebanyak 10-15 kuntum direbus dengan 50 gram daging sapi tanpa lemak. Kudapan itu bisa dimakan sebagai sup.
-Hepatitis
Pucuk batang yang masih segar (9-15 g), diiris tipis dan direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Air rebusan tersebut bisa diminum dengan madu.


-Luka bakar
Daun dan batang direbus dengan air sampai mendidih, setelah dingin digunakan sebagai pengompres.
-Bisul
Batang diiris tipis dan dibakar dan ditempelkan pada bisul.


E.   CARA PENANAMAN
Penanaman Tepat Untuk Euphorbia
Description: pot-euphorbia.jpg
Kunci keberhasilan merawat euphorbia ada pada media tanam yang baik. Dengan media tanam yang baik, akan membuat tanaman ini tumbuh subur, sehat, akar kuat, batang kokoh, dan rajin berbunga. Untuk itulah, media tanam harus mengandung unsur hara dalam jumlah memadai. Pot sebagai wadah tanam sebaiknya dipilih yang memiliki drainase baik. Setelah itu, baru memahami cara penanaman yang benar. Berikut cara menanam euphorbia dengan benar
·            Siapkan pot yang ukurannya sepadan dengan besar-kecilnya euphorbia. Pastikan kondisi pot bersih dan memiliki lubang di bagian dasar untuk membuang kelebihan air.
·            Masukkan beberapa potongan styrofoam atau pecahan genting yang jumlahnya asal menutup lubang, karena tujuannya untuk mencegah air tidak menggenang di dasar pot.
·            Isi pot dengan formulasi media tanam yang sudah dibuat, jumlahnya kira-kira separuh pot. Taburkan butiran pupuk lambat urai sebanyak setengah sendok makan.
·            Ambil bibit euphorbia, lalu bersihkan akar-akarnya. Setelah itu, tanaman siap ditanam.
·            Masukkan euphorbia ke media tanam dengan posisi tegak. Pastikan akar menyebar merata dan tidak saling melilit atau menumpuk satu dengan yang lainnya.
·            Isi media tanam hingga penuh, lalu siram air sampai media tanam terlihat padat. Letakkan bibit di lokasi teduh dan aman dari gangguan.


F.    PERAWATAN
Lakukan 6 P, yaitu pemangkasan, penyiraman, pemupukan, penempatan, penyiangan, dan pengendalian penyakit.
-          Pemangkasan
Pemangkasan dapat dimulai sejak euphorbia dalam masa penyuburan. Tujuannya, untuk membentuk tajuk yang seimbang, sehingga terlihat cantik dan mengurangi penguapan. Patokannya mudah, cabang-cabang yang tepat berada di sisi kiri, kanan, depan, dan belakang sebaiknya dibiarkan, selain itu dibuang saja. Nantinya, tunas baru bermunculan di setiap cabang, sehingga tampak lebih rimbun. Waktu yang pas untuk pemangkasan adalah usai penyuburan dan pembungaan pertama kali. Tepatnya di akhir masa pembungaan pertama. Bunga tua juga harus dipotong untuk memunculkan bunga baru. Bunga mekar selama dua bulan. Setelah itu, warnanya pudar, kusam, dan akhirnya layu.
-          Penyiraman
Agar euphorbia tumbuh prima dan selalu berbunga lebat, sebaiknya deprogram penyuburan-pembungaan-penyuburan-pembungaan, demikian seterusnya. Umumnya, fase penyuburan berlangsung 1-1,5 bulan. Sedangkan pembungaan biasanya berlangsung selama 3-4 bulan. Setelah menjalani masa penyuburan selama 1,5 bulan, sosok euphorbia telah bersalin rupa dengan percabangan banyak dan daun yang rimbun. Itulah saat yang tepat untuk memasuki periode berikutnya, yaitu pembungaan. Saat itu, tanaman membutuhkan air dalam jumlah yang memadai. Penyiraman dapat diberikan setiap hari dengan memakai sprayer atau gembor, agar cipratan air yang keluar halus, sehingga tidak merusak daun dan memuntahkan sebagian media tanamnya.
-          Penempatan
Penyinaran penuh ternyata merangsang euphorbia berbunga lebat. Untuk itulah, sebaiknya letakkan pot euphorbia di tempat terbuka dengan sinar matahari penuh dan sirkulasi udara di sekitarnya bagus. Hasilnya, sejak dipindahkan selama seminggu akan muncul bunga-bunga di sela-sela tajuknya. Sebulan kemudian, bunga-bunganya muncul serempak menyesaki setiap daunnya.
-          Penyiangan
Senantiasa menjaga kebersihan adalah salah satu cara agar euphorbia tumbuh subur dan berbunga lebat. Pasalnya, rumput atau tanaman liar lain yang biasanya tumbuh di media tanam akan menjadi pesaing euphorbia dalam penyerapan hara. Bahkan tanaman itu bisa jadi vector atau tempat bersembunyi hama dan penyakit, seperti serangga atau kutu. Untuk itulah gulma harus dicabut, sementara daun yang rontok sebaiknya segera dibuang.
-          Pemupukan
Agar berbunga lebat, euphorbia membutuhkan unsure hara dalam jumlah memadai. Ketika tanaman dipindahkan ke tempat terbuka, berikan pupuk majemuk dengan kadar N rendah, sementara P dan K tinggi. Merknya bermacam-macam, seperti Growmore, Hyponex atau Gandasil. Dosisnya 1 gram/liter/tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam. Perlakuan ini terus dilakukan seminggu sekali. Tingginya kadar P dan K merangsang euphorbia untuk memunculkan bunga. Baru seminggu disemprot pupuk, tanaman ini pun sudah mulai berbunga. Cara praktis dengan menaburkan pupuk lambat urai (slow release), seperti Dekastar, Magamp, dan Osmocote sebanyak 1-2 sendok makan setiap 3 bulan sekali. Dengan cara ini tanaman dapat menyerap hara setiap saat.




G.   PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT
Ada beberapa penyakit yang menyerang tumbuhan Euphorbia milli diantara lain:
1.      White flies. Penyakit ini disebabkan oleh kutu putih (Homoptera aleyrodidae) yang sering muncul ketika musim kemarau. Gejala serangannya, daun menjadi hitam di permukaan atas maupun permukaan bawah dan terlihat banyak semut di sekitar daun. Telur dan larva ditempatkan di bawah daun. Untuk mengendalikannya, dengan cara menyemprotkan Pegasus konsentrasi 0,5 ml/liter ditambah 0,5 ml Biosoft. Cara lainnya dengan Metindo konsentrasi 1 g/liter air atau Agrimex dosis 0,5 ml/liter air. Penyemprotan sebaiknya diarahkan ke bagian permukaan bawah daun. Upaya pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan lokasi penanaman. Jika telah terserang parah, tanaman segera dicabut dan dibakar.
2.      Bacterial soft rot. Penyebabnya adalah bakteri Erwinia carotavora. Gejala serangan terlihat pada batang tanaman. Jika dipegang, batang terasa lunak dan berwarna kehitam-hitaman. Lama-kelamaan, batang mulai rebah dan busuk. Jika dicium, batang berbau busuk. Penyakit ini muncul jika kondisi pertanaman lembab akibat hujan yang terus-menerus dan kurang cahaya. Penyebab lain saat pengangkutan duri antartanaman bersinggungan sehingga luka. Luka itulah yang menjadi pintu masuk penyakit ini. Pengendaliannya, pangkas bagian yang terserang dan semprot bakterisida Starner dengan dosis sesuai anjuran pada label. Agar serangan tidak meluas, dibutuhkan media yang baik dan tanaman yang terserang dibuang.
3.      Mealy bug. Penyakit ini disebabkan oleh kutu putih Homoptera. Kutu ini memiliki semacam tepung di tubuhnya yang dilapisi lilin sehingga tampak seperti kapas. Kutu ini kurang aktif bergerak dibandingkan white flies. Gejala serangannya, permukaan atas dan permukaan bawah daun menjadi hitam. Telur dan larva ditempatkan di ketiak, pucuk, dan permukaan bawah daun. Akibat serangan, pertumbuhan tanaman akan terhambat. Cara pengendalian, pencegahan, dan penanganan tanaman yang telah terserang sama dengan penanganan jika tanaman terserang white flies
4.      Ulat. Ulat umumnya muncul ketika peralihan musim. Gejala serangannya, daun berlubang dan terdapat kototan hitam di permukaan daun. Pengendaliannya dengan disemprot Metindo, dosis 1 g/lietr air. Penyemprotan dilakukan seminggu sekali atau dua kali seminggu jika serangannya parah. Agar serangan tidak meluas, gulma perlu dibersihkan karena sering menjadi inang hama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar