Majas yang kita bahas adalah : Majas Hiperbola, Personifikasi, Simile , Metafora,
Antropomorfisme Antropomorfisme, Alegori, Totum pro parte, Eufimisme,
Disfemisme, Parabel, Fabel, Perifrasa, Eponim, Simbolik, Asosiasi, Alusio,
Antonomasia, Aptronim, Metonimia, Hipokorisme, Depersonifikasi, Pars pro toto,
Sinisme , Satire, Innuendo, Ironi, Sarkasme, Klimaks , Antiklimaks, Koreksio,
Asindeton , Interupsi , Eksklmasio , Enumerasio , Silepsis dan Zeugma ,
Apofasis atau Preterisio , Pleonasme, Aliterasi, Paralelisme, Tautologi,
Antanaklasis Anastrof atau Inversi , Retoris , Elipsis, Alonim, Kolokasi,
Pararima, Preterito, Sigmatisme, Polisindenton, Oksimoron , Antitesis ,
Anakronisme , Paradoks , Reptisi , Kontradiksi interminus.
Berikut
dengan contoh yang dapat membantu anda mempelajarinya..
Sebelum kita membahas macam-macamnya, lebih baik Berbagi Pengetahuan terlebih dahulu tentang sedikit pengertian tentang dari apa yang kita bahas saat ini.
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis .
MACAM-MACAM MAJAS
A. Macam-macam Majas Penegasan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas penegasan beserta contohnya :
Sebelum kita membahas macam-macamnya, lebih baik Berbagi Pengetahuan terlebih dahulu tentang sedikit pengertian tentang dari apa yang kita bahas saat ini.
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis .
MACAM-MACAM MAJAS
A. Macam-macam Majas Penegasan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas penegasan beserta contohnya :
Majas
Klimaks : Adalah semacam gaya bahasa yang
menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh :
Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman
harapan.
Majas
Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan
beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan
negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
Majas
Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula
menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang
saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
Majas
Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan
secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca
beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan,
seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Majas
Interupsi adalah : gaya bahasa yang menggunakan
kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih
menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh
perempuan lain.
Majas Eksklmasio :
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi. Contoh :
Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
Majas Enumerasio :
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu
agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut
tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya.
Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu
lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
Majas Silepsis dan Zeugma : Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi
rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya
hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain
sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama. Contoh :
ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
Majas Apofasis atau Preterisio : Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan
sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan
dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang
negara
Majas Pleonasme :
Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan
keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. Contoh: Saya naik tangga ke atas.
Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
Majas
Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang
berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku
akan datang
Majas Tautologi:
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan
kata-kata yang diterangkan atau mendahului. Contoh : Kejadian itu tidak saya
inginkan dan tidak saya harapkan
Majas Antanaklasis : adalah yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
Majas Anastrof atau Inversi : Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat
kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan. Contoh : Pergilah ia
meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
Majas Retoris :
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan
untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama
sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak
ingin hidup ?
Majas Elipsis:
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan
mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah
nenek ( penghilangan predikat pergi )
Majas Alonim : Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Majas Kolokasi : Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
Majas Pararima :
Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
Majas Preterito : Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
Majas Sigmatisme : Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Majas Polisindenton : Pengungkapan
suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
B. Macam -macam Majas Perbandingan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas perbandingan beserta contohnya :
Majas Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.ah mencapai langit. Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Majas Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting
Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
Majas Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Majas Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
Majas
Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek
padahal yang dimaksud hanya sebagian. contoh:Indonesia bertanding volly melawan
Thailand.
Majas Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.
Majas
Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai
tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
Majas
Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai
pengganti ungkapan yang lebih pendek.
Majas Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata. contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
Majas Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Majas Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.
Majas Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya
Majas Antonomasia: Adalah yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
Majas Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Majas
Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama
untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh:Ia
menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah (Motor merk Jupiter)
Majas Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Majas Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Majas Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
C. Macam-macam Majas Pertentangan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas pertentangan beserta contohnya :
Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
Majas Antitesis : Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
Majas Paradoks : Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
Majas Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
D. Macam-macam Majas Sindiran
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas sindiran beserta contohnya :
Majas Sinisme : Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
Majas Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll. Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
Majas Innuendo: Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
Majas Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
Majas Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar. Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh: Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
Pengertian Majas,
Contoh & Macam-macam Majas - Mulai dari awal mari kita membahas apa itu pengertian dari
majas? Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan
kalimat yang bertujuan untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah
kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun
tertulis.
Selain itu, ada pengertian lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih berimajinasi. Berbicara tentang macam-macam majas adalah sangat penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia ini. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen Blog sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.
Selain itu, ada pengertian lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih berimajinasi. Berbicara tentang macam-macam majas adalah sangat penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia ini. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen Blog sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.
Macam Macam Majas
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah.
Majas terdiri atas :
--> Majas Perbandingan
--> Majas Pertentangan
--> Majas Sindiran
--> Majas Penegasan
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah.
Majas terdiri atas :
--> Majas Perbandingan
--> Majas Pertentangan
--> Majas Sindiran
--> Majas Penegasan
A. Majas Perbandingan
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau
dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi:
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi
atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda,
tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai,
bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini Espilen Blog sampaikan
contoh majas asosiasi :
Contoh :
·
Semangatnya
keras bagaikan baja.
·
Mukanya pucat
bagai mayat.
·
Wajahnya
kuning bersinar bagai bulan purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung
berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra
/métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang
punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
·
Engkau belahan
jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
·
Raja siang
keluar dari ufuk timur
·
Jonathan
adalah bintang kelas dunia.
·
Harta karunku
(sangat berharga)
·
Dia dianggap
anak emas majikannya.
·
Perpustakaan
adalah gudang ilmu.
3)
Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak
bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
·
Badai mengamuk
dan merobohkan rumah penduduk.
·
Ombak berkejar-kejaran
ke tepi pantai.
·
Peluit wasit
menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya
dalam kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami
sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori
biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan
hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang
kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan
yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan
benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
·
Ia terkenal
sebagai buaya darat.
·
Rumah itu
hangus dilalap si jago merah.
·
Bunglon,
lambang orang yang tak berpendirian
·
Melati,
lambang kesucian
·
Teratai,
lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah
benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan
nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
·
Di kantongnya
selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
·
Setiap pagi
Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
·
Ayah pulang
dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda
secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk
berikut.
a) Pars pro
toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga
detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala
mendapat Rp. 300.000.
(b) Totem pro
parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam
pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia
akan memilih idolanya malam nanti.
8). Simile:
Pengungkapan
dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung,
seperti layaknya, bagaikan, " umpama",
"ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air
aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa
saja.
B. Majas
Pertentangan
Majas
Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang
dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk
memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau
pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang
berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda,
besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin
kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan
dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa
sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku
merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari
kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya
menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya
tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang
berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya
untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah
seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa
kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
C. Majas
Penegasan
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas
penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan
dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa
yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka
mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang
kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah
kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut
putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah
pengertian
Cinta adalah
kesetiaan
Cinta adalah
rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah
kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu
menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan,
bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya
sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan
makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang
dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt,
Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri
urusan pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang
makin lama menurun.
a) Kepala
sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan
desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan
jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa
cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini
orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
D. Majas
Sindiran
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas
sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan
denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru
siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus
sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
2) Sinisme
Sinisme adalah
majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu
tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar
sepertimu.
b) Lama-lama
aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya
diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah
aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar
kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
Macam -
macam Majas dan Contohnya
1. Kl1maks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
1. Kl1maks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
2. Antikl1maks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
5. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
6. Tautotes
Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru
7. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa
8. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
9. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
10. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
11. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
12. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
13. Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
14. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
15. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan
18. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
20. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
21. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
23. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
24. Histeron Proteron
adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya
adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya
25. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya.
Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
28. Prolepsis atau Antisipasi
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
30. Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
31. Koreksio atau Epanortosis
Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
32. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
33. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
34. Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
35. Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam
36. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.
Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
37. Alegori
adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
38. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
39. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
40. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan haknya
41. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
42. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
43. Sinekdoke
- Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
- Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
44. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
45. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
46. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)
47. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
48. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
49. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
50. Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
51. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
52. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
53. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.
Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu
54. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.
Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
56. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?
57. Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
58. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
59. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
60. Kontradiksio Interminis
Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya.
Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
61. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
62. Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
63. Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan.
Contoh : “Apakah ibu mau….?”
A.
Majas Perbandingan
1.Personifikasi
adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan memberitakan sifat-sifat manusia kepada mempunyai sifat seperti manusia atau beda hidup
contoh:
-baru 3 km berjalan mbilnya sudah batuk-batuk
-angin berbisik menyampaikan salamku padanya
1.Personifikasi
adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan memberitakan sifat-sifat manusia kepada mempunyai sifat seperti manusia atau beda hidup
contoh:
-baru 3 km berjalan mbilnya sudah batuk-batuk
-angin berbisik menyampaikan salamku padanya
2. Metafora
majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
contoh:
-raja siang telah prgi ke peraduannya
(raja siang = matahari)
-dewi malam telah keluar dari balik awan
(dewi malam = bulan)
3.Eufimisme
adalah majas perbandign yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk meggantikan kata-kata lain untuk sopan santun atau tabu bahasa (pantang)
contoh:
-para tunakarya perlu perhatin yang serius dari pemerintah
-orang ini berubah akal
4. Alegori
adalah majas perbandingan yang memperihatkan satu perbandingan utuh; perbandingan itu membentuk kesatuan yang menyeluruh.
contoh: hidup ini dierbandingkan dengan perahu yang tengah berlayar di lautan:
suami: nahkoda
istri: jurumudi
gelombang: cobaan dalam kehidupan
tanah seberang: cita-cita
5.
Hiperbola
adalah ajas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pegertiannya untu menyangatkan arti
contoh:
-harga bensin membumbung tinggi
-kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya
adalah ajas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pegertiannya untu menyangatkan arti
contoh:
-harga bensin membumbung tinggi
-kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya
6. simbolik
adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda-benda lain sebagi pebandingan
-ia adalah seorang lintah darat
(lintah darat: pemeras, pemakan riba)
7.
litotes
adalah majas perbandingan yang melukiskan kedaan dengan kata-kata yang belawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
contoh:
-perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas
adalah majas perbandingan yang melukiskan kedaan dengan kata-kata yang belawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
contoh:
-perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas
8.
alusio
adalah majas prbndingan dengan menggunakan ungkaan pribhasa yang artinya sudah diketahui umum
contoh:
ah dia itu tong kosong nyaring bunyinya
adalah majas prbndingan dengan menggunakan ungkaan pribhasa yang artinya sudah diketahui umum
contoh:
ah dia itu tong kosong nyaring bunyinya
B.Majas Sindiran
1.Ironi
adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu dengan menyatakan seblikanya dari aa yang sebenarnya dengan maksud untukmenyindir orang
contoh:
-harum benar baumu sore ini!
2.Sinisme
adalah gaya sindiran dengan mempergunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar
contoh:
-muntah aku melihat perangaimu yang ta pernah berubah!
3.Sarkasme
ialah majas sindiran yang terakasar langsung menusuk perasaan
contoh:
-otakmu memang otak udang!
C.Majas penegasan
1.Pleonasme
adalah majas yang mempergunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karea arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.
contoh:
-saya melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa itu
-salju putih itu sudah mulai turun ke bawah
adalah majas yang mempergunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karea arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.
contoh:
-saya melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa itu
-salju putih itu sudah mulai turun ke bawah
2.Repetisi
ialah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapkat bekli-kali, yang biasanya dipergunakan dalam pidato
contoh:
-cinta adalah kebahagiaan, cinta adalah keindaan, cinta adalah pengorbanan
3.Tautologi
adalah majas penegasan yang meukiskan sesuatu dangan mempergunakan kata-kata yang sama artinya (bersinonim) untuk m empertegas arti
contoh:
-saya khawatir dan was-was akan keselamatannya
adalah majas penegasan yang meukiskan sesuatu dangan mempergunakan kata-kata yang sama artinya (bersinonim) untuk m empertegas arti
contoh:
-saya khawatir dan was-was akan keselamatannya
4.Simetri
ialah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan 1 kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama
contoh:
-ayah diam serta tak suka berkata-kata
5.Retorik
ialah majas penegasan degan mempegunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena sudah diketahuinya.
contoh:
-mana mungkin orang mati hidup kembali?
ialah majas penegasan degan mempegunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena sudah diketahuinya.
contoh:
-mana mungkin orang mati hidup kembali?
D. Majas Pertentangan
1.Antitesis
adalah majs pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempegunakan pauan kata yang berlawanan arti
contoh:
-hidup matinya manusia ada ditangan tuhan
2.Paradoks
ialah majas pertentangan yang meukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal sesungguhnya tidk karna objeknya bertentangan.
contoh:
-hatinya sunyi tinggal di kota jakarta yang ramai
ialah majas pertentangan yang meukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal sesungguhnya tidk karna objeknya bertentangan.
contoh:
-hatinya sunyi tinggal di kota jakarta yang ramai
3.Okupasi
adalah majas pertetangan yang meukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
contoh:
-merokok itu merusak ksehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak
adalah majas pertetangan yang meukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
contoh:
-merokok itu merusak ksehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak
4.Kontradiksi intermiris
adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
contoh:
-semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade.
adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
contoh:
-semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar