Minggu, 22 Februari 2015

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TERPADU



PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TERPADU.
Hama adalah makhluk hidup yang memakan bagian-bagian tanaman atau menghisap cairan dari jaringan tanaman (daun, batang maupun akar). Secara umum, sebagian besar hama adalah makhluk dari golongan serangga, namun ada juga beberapa golongan lain seperti siput, tikus dll. Sedangkan penyakit adalah makhluk hidup yang masuk dan tinggal didalam tanaman, dan aktifitasnya menimbulkan kerusakan tanaman. Makhluk hidup yang dapat digolongkan menjadi penyakit tanaman adalah dari golongan cendawan, bakteri serta virus.
Pengendalian hama dan penyakit terpadu adalah suatu cara untuk mengendalikan (tidak sama dengan pemusnahan atau pemberantasan), yang memadukan berbagai macam kegiatan sehingga hama dan penyakit dapat diminimalisir tidak melampaui ambang ekonomi atau tidak merugikan harga jual. Berbagai macam kegiatan pengendalian, dimulai dari tata cara budidaya pertanian (contohnya adalah menggunakan benih yang tahan hama dan penyakit, penyiraman, pemupukan, dan perawatan tanaman yang baik), sanitasi atau menjaga kebersihan lingkungan tempat tumbuh tanaman (contohnya menjaga kelembaban tidak terlalu tinggi, tidak banyak gulma disekitar tanaman, serta menjaga drainase agar tidak ada air tergenang), pengendalian secara mekanik dengan membuang hama secara manual dengan tangan, pengendalian secara biologi dengan memanfaatkan organisme yang memakan hama maupun penyebab penyakit, serta pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan obat-obatan pertanian atau biasa disebut pestidida.
Secara umum, pengendalian hama dan penyakit terpadu dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
 
- Kebersihan lahan dan tanaman (sanitasi). Kebersihan tanaman dan kebersihan areal penanaman harus diperhatikan, karena hama dan penyakit dapat bermula dan hidup dari sampah, serta rerumputan disekitar tanaman.  
- Kesehatan tanaman. Tanaman yang dipupuk secara baik dan seimbang akan lebih tahan terhadap serangan Hama maupun penyakit. Tanaman bunga Euphorbia juga memerlukan cahaya matahari penuh agar pertumbuhannya lebih baik.
- Mengendalikan kelembaban media tanam, serta kelembaban lingkungan. Media yang terlalu lembab menyebabkan penyakit mudah masuk. Lingkungan yang terlalu lembab juga demikian. Setiap tanaman harus memiliki jarak yang sesuai, tidak terlalu rapat sehingga setiap daun memperoleh cahaya matahari yang optimal, sehingga dapat tumbuh dengan baik. Tanaman terlalu rapat juga menyebabkan penyakit mudah masuk.
- Penyemprotan dengan pestisida. Setiap hama dan penyakit, disemprot dengan pestisida yang sesuai. Cara penyemprotan juga harus diperhatikan, karena harus langsung mengenai sasarannya. Contohnya apabila hamanya spider mite yang bersembunyi di permukaan daun bagian bawah, maka penyemprotan harus diarahkan ke bagian bawah daun. Demikian pula untuk hama yang ada di pucuk daun, maka penyemprotan harus dari atas daun dengan jarak ketinggian minimal 50 cm dari ujung daun. Penyemprotan dapat dilakukan dengan menggunakan Knapsack sprayer (sprayer pompa yang digendong), atau menggunakan hand sprayer (sprayer tangan kapastias 1 atau 2 liter).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar