PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
TERPADU.
Hama adalah makhluk hidup yang
memakan bagian-bagian tanaman atau menghisap cairan dari jaringan tanaman
(daun, batang maupun akar). Secara umum, sebagian besar hama adalah makhluk
dari golongan serangga, namun ada juga beberapa golongan lain seperti siput,
tikus dll. Sedangkan penyakit adalah makhluk hidup yang masuk dan tinggal
didalam tanaman, dan aktifitasnya menimbulkan kerusakan tanaman. Makhluk hidup
yang dapat digolongkan menjadi penyakit tanaman adalah dari golongan cendawan,
bakteri serta virus.
Pengendalian hama dan penyakit
terpadu adalah suatu cara untuk mengendalikan (tidak sama dengan pemusnahan
atau pemberantasan), yang memadukan berbagai macam kegiatan sehingga hama dan
penyakit dapat diminimalisir tidak melampaui ambang ekonomi atau tidak
merugikan harga jual. Berbagai macam kegiatan pengendalian, dimulai dari tata
cara budidaya pertanian (contohnya adalah menggunakan benih yang tahan hama dan
penyakit, penyiraman, pemupukan, dan perawatan tanaman yang baik), sanitasi
atau menjaga kebersihan lingkungan tempat tumbuh tanaman (contohnya menjaga
kelembaban tidak terlalu tinggi, tidak banyak gulma disekitar tanaman, serta
menjaga drainase agar tidak ada air tergenang), pengendalian secara mekanik
dengan membuang hama secara manual dengan tangan, pengendalian secara biologi
dengan memanfaatkan organisme yang memakan hama maupun penyebab penyakit, serta
pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan obat-obatan pertanian atau biasa
disebut pestidida.
Secara umum, pengendalian hama dan
penyakit terpadu dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
- Kebersihan lahan dan tanaman
(sanitasi). Kebersihan tanaman dan kebersihan areal penanaman harus
diperhatikan, karena hama dan penyakit dapat bermula dan hidup dari sampah,
serta rerumputan disekitar tanaman.
- Kesehatan tanaman. Tanaman yang
dipupuk secara baik dan seimbang akan lebih tahan terhadap serangan Hama maupun
penyakit. Tanaman bunga
Euphorbia juga memerlukan
cahaya matahari penuh agar pertumbuhannya lebih baik.
- Mengendalikan kelembaban media
tanam, serta kelembaban lingkungan. Media yang terlalu lembab menyebabkan
penyakit mudah masuk. Lingkungan yang terlalu lembab juga demikian. Setiap
tanaman harus memiliki jarak yang sesuai, tidak terlalu rapat sehingga setiap
daun memperoleh cahaya matahari yang optimal, sehingga dapat tumbuh dengan
baik. Tanaman terlalu rapat juga menyebabkan penyakit mudah masuk.
- Penyemprotan dengan pestisida.
Setiap hama dan penyakit, disemprot dengan pestisida yang sesuai. Cara
penyemprotan juga harus diperhatikan, karena harus langsung mengenai
sasarannya. Contohnya apabila hamanya spider mite yang bersembunyi di permukaan
daun bagian bawah, maka penyemprotan harus diarahkan ke bagian bawah daun.
Demikian pula untuk hama yang ada di pucuk daun, maka penyemprotan harus dari
atas daun dengan jarak ketinggian minimal 50 cm dari ujung daun. Penyemprotan
dapat dilakukan dengan menggunakan Knapsack sprayer (sprayer pompa yang
digendong), atau menggunakan hand sprayer (sprayer tangan kapastias 1 atau 2
liter).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar